/1/
Diri ini tiba-tiba melupa,
Bagaimana rasa sempat lekat tertambat pada seseorang, hingga tak lekang asmanya menjadi jamuan setiap bermunajat.
/2/
Diri ini tiba-tiba melupa,
Jika kita pernah tertawa ketika membahas rindu yang unik setelah pertemuan setiap senja.
/3/
Diri ini tiba-tiba melupa,
Perbincangan masa depan sempat kita tulis bersama di atas kertas samar, tanpa materai untuk mengikat.
/4/
Diri ini tiba-tiba melupa,
Bagaimana mataku dan matamu bertemu di titik yang sama, hingga kita tak pernah bisa menyembunyikan rasa besar yang ada dalam dada.
Kita pernah
Kita sempat
Kita …
Aku
Dan
Kamu
Pernah sedekat nandi
Sempat saling menyayangi
Dan sudah pernah, sempat mencintai
/5/
Aku hanya pura-pura amnesia
Untuk membunuh segala rasa yang ada
Karena aku tak ingin
Rindu ini semakin dingin
Menyelinap di antara rasa semakin mengendap
Hingga beku, membisu rasa dalam kalbu
/6/
Kamu tak perlu tahu
Apalagi sok tahu
Aku cukup pandai menyembunyikan kehilanganku
Aku cukup pandai menyembunyikan kesedihanku
Karena itu
Jangan tampakkan mukamu (lagi) di depanku
Jika kamu tak ingin lukaku semakin memar karenamu
Biarkan rasaku meluruh secara perlahan
Tanpa kamu ikut campur tangan
-V; 2017-
Tinggalkan komentar